Pahit Manis Cokelat Hmmmhff…
Vianne Rocher adalah seorang pembuat cokelat. Cokelat yang sesungguhnya seperti yang diminum oleh bangsa Aztec dalam ritual sakral ribuan tahun silam. Tercampur sempurna aroma cokelat, vanilla, dan kayu manis yang dipanaskan, aroma cokelat mentah dan tanah Amerika, aroma harum damar dari hutan tadah hujan. Itulah cerita tentang cokelat yang ditulis Joanne Harris dengan judul chocolat.
Begitu nakal, begitu romantis, hangat, magis, dan menggetarkan hati. Cokelat adalah metafora indah tentang pertentangan yang sering terjadi dalam diri manusia. Bahkan bagi Lansquenet-sous-Tanes yang awalnya membangun nuansa permusuhan dengan toko cokelat La Caleste Praline-nya Rocher. Namun tak butuh waktu yang lama untuk kota yang muram dan diliputi nuansa kepalsuan ini untuk mencintai La Caleste Praline. Ramuan cokelatnya mampu membangkitkan energi kejujuran dalam diri manusia, dan La Caleste Praline telah menjadi ruang membisikkan segala rahasia itu. Remuk dalam adukan cokelat. Inilah daya magis cokelat.
Awalnya adalah Biji
Dari mana datangnya cokelat? Apakah ia datang dari mata lantas turun ke hati? Menurut kepercayaan suku Maya, cokelat adalah makanan para dewa. Ia dihasilkan dari proses pengolahan biji tanaman kakao, latinnya Theobroma cacao. Jenis tanaman ini diperkirakan mula-mula tumbuh di daerah Amazon utara sampai ke Amerika Tengah, sampai ke Chiapas, bagian paling selatan Meksiko.
Pada masa-masa awal penemuannya, cokelat disajikan sebagai minuman, bukan batangan cokelat yang biasa kita makan sekarang. Residu cokelat yang ditemukan pada tembikar yang digunakan suku Maya kuno di Río Azul, Guatemala Utara, menunjukkan bahwa Suku Maya meminum cokelat di sekitar tahun 400 SM. Peradaban pertama yang mendiami daerah Meso-Amerika ini menyebutnya xocolātl yang berarti minuman pahit, minuman olahan buah pohon kakawa. Untuk mengurangi rasa sangat pahitnya, biji kakao harus difermentasi agar rasanya dapat diperolah. Setelah dipanggang dan dibubukkan hasilnya adalah cokelat atau kokoa. Rasa pahit pada minuman cokelat ini sebenarnya adalah akibat kandungan alkaloidnya.
Bagi masyarakat Maya, cokelat menjadi simbol kemakmuran. Cara menyajikannya pun tak sembarangan. Cairan itu dituang ke sebuah wadah di tanah dengan mengangkat wadah yang berisi cokelat setinggi dada. Diperkirakan suku Maya telah mengkonsumsi cokelat sekitar tahun 450 SM - 500 SM. Suku Maya mengonsumsi cokelat dalam bentuk cairan berbuih ditaburi lada merah, vanila, atau rempah-rempah lain. Minuman Xocoatl selain dipercaya sebagai pencegah lelah -akibat kandungan theobromin juga konon dianggap sebagai simbol status penting pada masa itu.
Biji kakao tetap menjadi komoditas utama Meso-Amerika pun setelah keruntuhan peradaban Maya (sekitar tahun 900). Pada masa itu, masa Kerajaan Aztec berkuasa (sampai sekitar tahun 1500 SM) daerah yang meliputi Kota Meksiko dikenal sebagai daerah Meso-Amerika yang paling kaya akan biji kokoa. Seperti halnya bangsa Maya, bagi mereka pun kokoa merupakan ''“makanan para dewa”, yang digunakan daalm upacara keagamaan. Cocoa bean atau biji kakao juga dijadikan sebagai alat tukar.
Di awal abad ke-17, cokelat menjadi minuman penyegar yang digemari di istana Spanyol. Cokelat lalu menyebar ke seluruh Eropa, di tahun 1657, rumah cokelat pertama, untuk menyimpan persediaan cokelat, dibangun. Di tahun 1689 seorang dokter dan kolektor bernama Hans Sloane, mengembangkan sejenis minuman susu cokelat di Jamaika dan kemudian dijual oleh Cadbury bersaudara.
Tahun 1847 cokelat padat ditemukan. Cokelat tidak lagi minuman baru. Orang Eropa tidak menggunakan semua rempah-rempah yang biasa digunakan oleh orang Meso-Amerika, hanya vanila yang dipertahankan. Bumbu-bumbunya pun disesuaikan dengan selera bangsa Eropa. Mulai dari resep khusus yang memerlukan ambergris, zat warna keunguan berlilin yang diambil dari dalam usus ikan paus, hingga bahan lebih umum seperti kayu manis atau cengkeh. Namun, yang paling sering ditambahkan adalah gula.
Kenapa Aku Ketagihan?
Banyak pengakuan “saya suka makan cokelat”. Apakah makan cokelat bisa menyebabkan seseorang ketagihan atau kecanduan? Sebenarnya makan cokelat tidak dapat menyebabkan ketagihan, hanya saja, makan cokelat yang rasanya enak membuat si pemakan rindu mengkonsumsinya kembali. Lagi dan lagi. Apalagi makan cokelat bikin susana hati lebih nyaman dan tergantung mood. Inilah yang biasa disebut chocolate craving.
Seperti pengakuan Indah. Karena kecintaannya tehadap cokelat, Indah dan kawan-kawan, Dede, Ade, dan Rika sepakat tak hanya menikmati enaknya cokelat sendirian. Sebagai chocolate craving, mereka ingin orang-orang dapat menikmati enaknya cokelat dengan harga lebih terjangkau. Cokelat yang enak tapi murah, begitu kita-kira. Alhasil empat cewek, alumni D3 Sekretaris USU ini membuka Rumah Cokelat. Awalnya mereka menjual cokelat olahan mereka hanya kepada teman-teman kampus, lalu ke sekolah-sekolah, dan kini dengan system pesanan lewat telepon. Cokelat yang mereka tawarkan juga unik, dengan bentuk-bentuk yang unik dan rasa yang special. Olahan dari 3 jenis cokelat yang mereka mix. Dark chocolate, white chocolate, dan milk chocolate. Setiap jenis cokelat ini punya karakteristik rasa tersendiri. Untuk pengolahannya dibutuhkan sense dan kecintaan akan cokelat.
Dampak cokelat terhadap perilaku dan suasana hati (mood) terkait erat dengan chocolate craving. Rindu cokelat bisa karena aromanya, teksturnya, manis-pahitnya, dan sebagainya. Pilihan cokelat juga tergantung suasana hati, begitu kata Indah. Sebagai penggemar cokelat sejak kecil, Indah tahu benar hal itu. Kalau sedang senang, Indah lebih suka white chocolate, rasanya yang sangat manis dan terasa lebih lemak, enak dinikmati dengan suasana hati berbunga-bunga. Lain cerita jika suasana hati yang sendu. “Lagi malam, terus sendirian, hati tidak karuan, kamu coba deh makan dark chocolate. Itu rasanya pas banget,” saran Indah antusias. Rasanya yang sedikit pahit dan rendah lemak, pas untuk suasana hati yang sedang galau. Jadi makan cokelat itu, tergantung suasana hati. “Cokelat ada untuk segala suasana, “ cerita Indah panjang lebar.
Chocolate craving yang tergantung mood ini karena kandungan phenylethylamine dalam cokelat. Phenylethylamine adalah substansi mirip amphetanine yang dapat meningkatkan serapan triptofan ke dalam otak. Pada gilirannya akan menghasilkan dopamine.
Dopamine berdampak menimbulkan perasaan senang dan perbaikan suasana hati. Phenylethylamine juga dianggap mempunyai khasiat aphrodisiac yang memunculkan perasaan seperti orang sedang jatuh cinta. Katekin adalah antioksidan kuat yang terkandung dalam cokelat, yang dapat mencegah penuaan dini yang bisa terjadi karena polusi ataupun radiasi.
Cokelat Juga Bermanfaat
Apa saja manfaat cokelat? Berikut beberapa manfaat makan cokelat.
1. Cokelat menurunkan resiko serangan jantung.
Seorang peneliti dari John Hopkins University School, USA mengungkapkan bahwa mengkonsumsi beberapa keping cokelat murni setiap hari dapat menurunkan resiko kematian akibat serangan jantung pada hampir 50% kasus. Pembentukan gumpalan darah/trombus pada pemakan cokelat jauh lebih lambat daripada yang tidak mengkonsumsi cokelat. Bentukan trombus yang terlalu besar akan menyebabkan pembuluh darah jantung tersumbat dan bisa menyebabkan serangan jantung.
Flavanols yang terdapat dalam biji kakao juga mempunyai efek biokimia menurunkan pembentukan gumpalan darah yang mirip dengan cara kerja aspirin dengan efek lebih rendah dari aspirin. Cokelat juga dapat menurunkan resiko penyakit kardiovaskuler , menurunkan tekanan darah, menurunkan oksidasi LDL kolesterol, dan mempunyai efek anti inflamasi.
2. Cokelat menurunkan tekanan darah dan menurunkan resistensi insulin.
Menurut penelitian yang dilakukan di Italia dengan membandingkan 15 orang sehat yang diberikan cokelat yang mengandung flavanols dan coklat yang tidak mengandung flavanols untuk kemudian diamati selama 15 hari, ditemukan bahwa resistensi insulin (faktor resiko kencing manis) pada kelompok yang mengkonsumsi cokelat yang ber-flavanols, sangat jauh menurun. Tekanan darah sistolik juga menurun pada kelompok ini.
3. Cokelat memperbaiki sirkulasi darah arteri.
Konsumsi cokelat tinggi flavanols dapat membantu sirkulasi darah arteri. Kemampuan pembuluh darahnya untuk berelaksasi sangat tinggi. Ini akan sangat berguna untuk kesehatan jantung. Sayangnya tidak semua cokelat yang beredar di pasaran mengandung antioksidan flavanoid yang tinggi. Catatan penting untuk memilih cokelat yang baik adalah bahwa semakin banyak kandungan cokelat murni dalam suatu produk cokelat maka semakin tinggi kadar antioksidannya.
Ingin mengalami sensasi ternikmat menikmati cokelat? Sekali waktu, ambillah sebuah kesempatan untuk bereksperimen. Tak perlu melihat kanan kiri. Lakukan sesuatu yang ingin Anda lakukan tanpa perlu memperhitungkan pendapat orang lain. Gila-gilaan mungkin. Tapi itulah yang perlu dilakukan untuk menikmati hidup sesungguhnya. Seperti esensi rasa cokelat, hangat, romantis, pahit, manis, magis, nakal, dan menggetarkan hati. Lakukan sesuatu yang tampaknya konyol dilakukan seseorang seperti Anda. Jadilah seorang bohemian borjuis. Celupkan telunjuk pada secangkir cokelat kesukaan Anda, jilatlah, dan hmmmff… rasakan pahit manisnya cokelat menancap di ingatan. (Eka Rehulin/diterbitkan di LuxoMagazine edisi 4/photo:int)
Komentar
Posting Komentar